Saturday 20 May 2017

RMK Sistem Informasi Akuntansi (Audit Sistem Informasi)



AUDIT SISTEM INFOMASI

Pengertian Audit Sistem Informasi
Ron Weber (1990,10) mengemukakan bahwa “Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan asset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”.
Jenis-jenis audit sistem informasi :
·      Audit laporan keuangan (financial Statement Audit)
·      Audit Operasional (Operating audit)
·      Audit terhadap aplikasi komputer
·      General audit

Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber yaitu :
·      Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.
·       Meningkatkan data dan menjaga integritas data
·      Meningkatkan efektifitas sistem
·      Meningkatkan efisiensi sistem

Proses Audit Sistem Informasi
Proses audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem informasi berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit sistem informasi yaitu :
·      Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta control practice yang dapat disepakati semua pihak.
·      Tetapkan langkah-langkah audit rinci
·      Gunakan fakta atau bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat.
·      Buat laporan beserta kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan
·      Telaah apakah tujuan audit tercapai
·      Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan
·      Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan menagemen resiko serta control practice

Perencanaan sebelum menjalankan proses audit dengan metodologi audit yaitu :
·      Audit Subject
·      Audit Objective
·      Audit Scope
·      Preaudit Planning
·      Audit Procedures and Steps for Data Gathering
·      Evaluasi Hasil Pengujian dan Pemeriksaan
·      Audit Report

Berikut struktur isi laporan audit secara umumnya (tidak baku) yaitu terdiri dari ; Pendahuluan, Kesimpulan umum auditor, Hasil Audit, Rekomendasi, Exit interview.

Audit Sistem Informasi Berbasis Resiko
Proses dalam pelaksanaan audit sistem informasi berbasis resiko sesuai standar audit yaitu :
Ø Tahap survey pendahuluan, auditor akan berusaha untuk memperoleh gambaran umum dari lingkungan yang akan diaudit.
Ø Pemahaman yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya yang termasuk di dalam lingkup audit.
Ø Pemahaman sistem pengendalian intern seperti stuktur organisasi, kebijakan, prosedur, standar, dan alat bantu kendali lainnya.
Ø Mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul di lingkungan audit serta kelayakan rancangan pengendalian intern yang telah ada.
Ø Melakukan pengujian dan pelaksanaan kendali-kendali, jika tidak layak maka auditor akan melakukan pengujian terinci secara mendalam terhadap risiko.
Ø Menyusun laporan audit yang memuat kesimpulan audit, serta tanggapan dari pihak yang diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan pengendalian intern.
Audit Sistem Informasi Berbasis Kendali
Proses dalam pelaksanaan audit sistem informasi berbasis kendali sesuai standar audit yaitu :
Ø Menguempulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik seperti survei, interview, observasi, review.
Ø Jika bukti berupa bukti elektronis (data bentuk file softopy) maka auditor menerapkan sistem teknik audit berbantuan komputer yang disebut CAAT (Computer Aided Auditing Technique) yang bertujuan untuk menganalisa data seperti penjualan, pembelian, transaksi, dan lain-lain.
Ø Sesuai standar auditing ISACA (information System Audit And Control Association) Auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaan sifat dan kedalaman pemeriksaan.
Ø Laporan juga harus menyebutkan organisasi yang diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju, dan batasan-batasan distribusi laporan.
Audit sistem informasi berbasis kendali merupakan suatu sistem yang mencegah, mendeteksi atau memperbaiki kejadian yang tidak dibenarkan.

Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer
Dengan dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan, maka diperlukan standar-standar kontrol sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yang diproses adalah benar. Beberapa jenis standar kontrol yaitu :
Ø COSO (Comitte Of Sponsoring Organization of the treadway commission’s)
Ø COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology )
Ø SARBOX (Sarbanes-Oxley Act)
Ø ISO 17799
Ø BASEL II

No comments:

Post a Comment