Thursday 31 January 2019

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO (Akuntansi Internasional)



International Accounting
“Manajemen Risiko Audit”

 (MAKALAH DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH : Akuntansi Internasional)
DOSEN : Suhartono, SE., M.Si. Ak.



Disusun oleh :
ROSDIANA                                  (90400114090)
ANDALIA                                     (90400114094)
ROHAYATI                                  (90400114096)
IIN EKASAWITRI                          (90400114105)
AGUS RAHMAT                          (90400114107)
HARDIANTI IKRAMUL             (90400114111)



AKUNTANSI 2014
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR


 

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dan jasa, kontribusi nyata dari sebuah bisnis kepada masyarakat merupakan manajemen risiko. Namun para manajer lebih memilih berasumsi bahwa manajemen risiko yaitu risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang untuk membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika sukses akan untun, dan jika kalah akan bangkrut. Jadi manajemen sangat menantang level internasional karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Manajemen risiko dalam level perusahaaan, saat ini risiko banyak dilihat dari portofolio investasi dengan banyak fungsi bisnis yang dikoordinasikan oleh manajer keuangan senior. Namun faktor-faktor dari berbagai dimensi bervariasi antar perusahaan. Jadi akuntan manajemen harus bisa mengamati faktor ini untuk diberikan ke manajer risiko dengan data yang relevan dan terbaru. Selanjutnya dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko, informasi yang terdapat dalam laporan kinerja manajemen risiko ditinjau kembali yang mana akan mempengaruhi atau mengubah tujuan strategis dan proses identifikasi risiko.
Meskipun manajemen risiko merupakan perkara yang dapat diatur, bukan berarti mengurangi pentingnya manajemen risiko ditingkat individu. Pada tingkat ini, biasanya bendaharawan diseluruh dunia menghargai cara-cara yang baru dan unik untuk menghindari risiko pasar. Usaha pelayanan keuangan pun  juga menawarkan prpoduk perlindungan keuangan. Begitupun para penyusun standar akuntansi di dunia juga sedang berusaha menyusun prinsip pengukuran dan pelaporan yang cocok untuk produk keuangan ini.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pentingnya manajemen risiko keuangan ?
2.    Apasaja peranan akuntansi dalam proses manajemen risiko?
3.    Bagaimana lindung nilai aset dan kewajiban yang diakui atau kesepakatan perusahaan yang tidak diakui ?
4.    Bagaimanakah lindung nilai investasi bersih dalam operasional asing ?
5.    Bagaimana berspekulasi dalam mata uang asing ?
6.    Bagaimana pengungkapan manajemen risiko keuangan ?
7.    Bagaiamana tolak ukur yang sesuai dengan manajemen risiko ?

















BAB II
PEMBAHASAN
A.      MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan risiko pasar. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya:
1.      Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas.
2.      Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3.      Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
4.      Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5.      Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
6.      Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Contohnya, perusahaan di Swedian yang mengeluarkan saham baru kepada investor-investor dalam negeri mungkin melihat risiko pasar sebagai pemanjanan (Volatilitas) terhadap naiknya harga-harga saham. Kenaikan harga-harga saham yang tidak diperkirakan ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak penerbit saham mengeluarkan saham yang lebih sedikit jumlah uang yang sama dengan cara menunggu. Seorang investor Swedia, sebaliknya akan melihat risiko sebagai kemungkinan jatuhnya harga ekuitas. Jika harga saham secara signifikan dalam waktu dekat, investor biasanya lebih memilih untuk menunggu daripada membeli.
Orang-orang dipasar cenderung menolak risiko. Oleh karena itu sebagian besar mereka akan menukarkan sebagian laba operasional dari perubahan harga yang merugikan. Perantara keuangan dan makelar pasar telah memberikan respon dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan orang-orang di pasar untuk mentransfer risiko perubahan harga yang tidak diperkirakan kepada orang lain, yang disebut mitra pengimbang.
Apa Pentingnya Manajemen Risiko Keuangan ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi risiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada risiko bisnis utama.
B.       PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
a.    Mengenali Risiko-risiko Pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja ini dimulai dengan memeriksa hubungan antara beragam risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b.   Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar. Sebagai contoh, importir yang memiliki kesepakatan pembelian perusahaan yang terbilang dalam mata uang asing dapat memilih untuk tidak melakukan pencegahan risiko jika dia yakin bahwa mata uang asing akan melemah sebelum tanggal pengiriman. Seorang akuntan akan mengukur keuntungan dari pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya dan keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar.
c.    Manajemen Risiko di Dunia Nilai Tukar Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1)      Antisipasi pergerakan kurs
2)      Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3)      Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4)      Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

1.      Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam meramalkan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan harus memiliki informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini:
Ø  Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
Ø  Neraca Perdagangan (balance of trade)
Ø  Neraca pembayaran (balance of payment)
Ø  Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
Ø  Anggaran nasional (national budget)
Ø  Kurs forward (forward exchange quotations)
Ø  Kurs tidak resmi (unofficial rates)
Ø  Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
Ø  Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
Ø  Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

2.      Mendefinisikan dan Menghitung Risiko
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi :
a)   Potensi Rsiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
b)   Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
d.   Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko pasar kepada orang lain. Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa. Perlakuan akuntansi pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan non-operasional. Masalah akuntansi terkait dengan produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.
1)      Kontrak Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.
2)      Opsi Keuangan
Kontrak ijon keuangan (futures contract) adalah hal yang serupa dengan kontrak berjangka (forward contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon merupakan kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang asing  pada tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan penyelesaian kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan membuat kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.Cara kerja kontrak ijon, jika alpha corporation meminjam yen selama 3 bulan dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi yen sebelum jatuh tempo, perusahaan ini dapat membeli kontrak ijon untuk menrima jumlah yen yang setara dalam 90 hari. Apresiasi yen ini dapat menyebabkan keuntungan pada kontrak ijon, menjadi kompensasi kerugian pinjaman yen.
3)      Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak pada pembeli untuk membeli (tarif) atau menjual (tawar) mata uang dari penjual (penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau sebelum tanggal yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat dilaksanakan pada tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan kapan pun hingga dan termasuk tanggal berakhirnya.Pembeli hak tarik membayar premi  untuk opsi dan keuntungan jika harga aset pokok melebihi harga pangacau pada saat jatuh tempo. Pembeli hak tawar memperoleh keuntungan jika harga jatuh dibawah harga pengacau pada akhir periode. Opsi mata uang juga bisa digunakan untuk mengatur pendapatan. Anggaplah bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai euro akan naik dalam waktu tertentu.
4)      Swap Mata Uang
Swap mata uang terdiri atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak. Swap mata uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.
Alpha Corporation (perusahaan multinasional yang berpusat di Inggris) ingin meningkatkan 10.000.000 dari utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris untuk membiayai perusahaan baru yang didirikan di London, Alpha secara relatif belum dikenal oleh investor Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada Beta Company yang berlokasi di Inggris. Perusahaan ini ingin membiayai anak perusahaan yang ada di New York dengan jumlah modal dolar yang serupa. Dalam situasi ini Bank Gamma dapat mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan melakukan swap mata uang dolar  AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai tukar swap 1,00 dolar = 0,66 poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa jatuh tempo); waktu swap tersebut adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku bunga sebanyak 10% dalam poundsterling dan 8% dalam dolar. Pola arus kas, pada masa awal Alpha Corporation menukar 10.000.000 dolar untuk 6.600.000 poundsterling daru Beta Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun. Alpha membayar 660.000 poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar 800.000 dolar pada Alpha.
Sebagai hasil transaski swap ini, baik Alpha Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa mengakses dana dalam pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa mengakses biaya tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang pada keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam negerinya, sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing dengan harga yang lebih rendah dari pada degan cara lain.
5)      Perlakuan Akuntansi
Badan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas oleh FAS 149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru ini direvisi, berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama kalinya, panduan universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua ketetapan ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya berbeda.
Sebelum standar dibuat, standar akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
Provisi dasar standara-standar ini adalah :
·         Semua instrumen derivatif harus dilaporkan dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus dicatat dengan nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak penyelenggara yang tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
·         Laba dan rugi dari perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang dari instrumen derivatif  bukanlah termasuk aset dan kewajiban. Laba dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan rugi tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai.
·         Lindung nilai harus sangar efektif untuk memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus.
·         Hubungan lindung nilai harus dicatat secara keseluruhan untuk  keuntungan pembaca laporan.
·         Laba dan rugi lindung nilai investasi bersih mata uang asing scara langsung dilaporkan dalam pendapatan komperhensif lainnya. Laba rugi ini setelah itu diklasifikasi lagi kedalam pemasukan saat ini ketika anak perusahaan terjual atau dilikuidasi.
·         Laba atau rugi dalam lindung nilai arus kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komperhensif. Laba rugi termasuk pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.

6)      Masalah-masalah Praktis
Meskipun panduan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa. Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar dari risikoyang dicegah dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empata cara untuk mengukur perubahan nilai wajar dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu:Nilai pasar seimbang,Penggunaan nilai tukar spot-to-spot, Penggunaan nilai tukar forward-to-forward, Penggunaan model penetapan harga opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif dalam mengompensasi risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan yang subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas dari pos-pos yang nilainya dilindunzgi. Hal ini menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif yang dapat diterima.
C.      LINDUNG NILAI ASET dan KEWAJIBAN YANG DIAKUI atau KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKU            I
Jika pada tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang diutangkan  jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1 Des. Untuk menghindari menerima kurang  dari CAD 140.000 jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1 Sep  untuk mengirimkan  MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada pada 1 Des  dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.
Keuntungan atas kontrak berjangka secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak berjangka merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.
Tampilan di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak berjangka untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
D.      LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASIONAL ASING
Ketika anak perusahaan asing dengan posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
E.       BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing. Kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
F.       PENGUNGKAPAN
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
·         Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
·         Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
·         Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
·         Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
·         Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
·         Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar
·         Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan

Kendali Keuangan
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.


G.      TOLAK UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Tolak ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang. Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dari suatu rangkaian aktivitas manusia. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.Akuntansi manajemen membantu dalam mengenali risiko pasar, mengukur trade offs, akuntansi untuk produk lindung nilai.
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam praktik manajemen risiko. Kegiatan manajemen risiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.






DAFTAR PUSTAKA
Choi Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
Edwards, Timothy. 2013. Manajemen Risiko Keuangan. https://www.scribd.com/doc/ 169966202/BAB-11-Manajemen-Risiko-Keuangan, diakses 9 Desember 2017.

 





No comments:

Post a Comment