Saturday 20 May 2017

Etika Penipuan dan Pengendalian Internal



SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
“ETIKA PENIPUAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL”
A.  Etika Bisnis
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan mengarahkan perilakunya diberbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah.
Berbagai isu etika dalam bisnis dapat dibagi dalam empat yaitu : kesetaraan, hak, kejujuran, dan penggunaan.
Perusahaan yang sangat berhasil memperbaiki etika bisnis memiliki pelatihan dan kesadaran akan etika sejak lama, dimana mereka mempunyai komitmen yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika. Pihak manajer harus mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai karena tidak cukup bagi para manajer jika hanya tergantung pada kesadaran tiap orang, melainkan diperlukan sebuah komitmen. 

B.  Etika Komputer
Etika komputer (Computer Ethics) adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi. Keamanan komputer adalah usaha untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan seperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data. Sistem keamanan ini berfungsi untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer. Komputer dapat disalahgunakan dengan banyak cara, seperti menyalin peranti lunak berhak cipta, dan menggunakan komputer perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Jika informasi tidak andal perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya atau mencapai tujuannya jika informasinya tidak andal. Oleh karena itu para manajer harus mempertahankan sistem pengendalian internal yang tepat agar dapat memastikan integritas dan keandalan data.

C.  Penipuan dan Akuntan
Penipuan (Fraud) merujuk pada penyajian salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut, walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut : 1. Penyajian yang salah, 2. Fakta yang material, 3. Niat, 4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi, 5. Kerusakan atau kerugian.
Dalam literatur akuntansi penipuan umumnya disebut sebagai kejahatan kerah putih, kebohongan, penggelapan, dan ketidakberesan. Auditor biasanya dihadapkan pada dua tingkat penipuan yaitu penipuan karyawan dan penipuan manajemen. Berdasarkan penelitian, orang melakukan penipuan karena akibat dari tekanan dari kepribadiannya dan lingkungannya. Tekanan itu berupa : 1. Tekanan Keadaan, 2. Peluang, 3. Karakteristik Pribadi (intergritas).
Biaya kerugian akibat penipuan sulit diukur karena sejumlah alasan yaitu :
1.   Tidak semua penipuan terdeteksi
2.   Dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan
3.   Dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap
4.   Informasi yang tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau badan penegak hukum
5.   Sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.

Tiga kategori umum skema penipuan adalah Laporan Tipuan, Korupsi, Penyalahgunaan Aktiva.

D.  Konsep dan Prosedur Pengendalian Internal
Manajemen perusahaan diwajibkan secara hukum untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian internal yang memadai. Karena banyak sistem pengendalian internal yang langsung berhubungan dengan pemrosesan transaksi, para  akuntan adalah partisipan utama dalam memastikan kecukupan pengendalian.
Sistem pengendalian manajemen terdiri dari atas berbagai kebijakan, praktek, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan umumnya :
1.   Menjaga aktiva perusahaan
2.   Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi
3.   Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan
4.   Mengukur kesesuain dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen

Pengendalian pencegahan adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian pencegahan menegakkan kesesuaian antara tindakan yang seharusnya dengan yang diinginkan, hingga mencegah peristiwa yang menyimpang. Pengendalian pemeriksaan membentuk lini pertahanan kedua. Ini adalah berbagai alat, teknik dan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa tidak diinginkan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan. Pengendalian perbaikan adalah tindakan yang diambil untuk membalik berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
Lingkungan pengendalian adalah dasar dari emoat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian menentukan arah perusahaan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian yaitu : 1. Integritas dan nilai etika manajemen, 2. Struktur organisasi, 3. Keterlibatan dewan komisariat dan komite audit, jika ada, 4. Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya, 5. Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas, 6. Metode manajemen untuk menilai kinerja, 7. Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintahan, 8. Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia.
.
Pihak manajemen harus memastikan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang dimaksud. Dimana harus ada pengawasan yang merupakan proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan dapat diwuudkan melaui integritas berbagai modul komputer yang terpisah kedalam sistem informasi dan penggunaan laporan manajemen lengkap. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : pengendalian komputer dan pengendalian fisik.
Lima pengendalian internal yaitu : lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian menyediakan informasi yang penting dalam laporan keuangan dan penipuan.

No comments:

Post a Comment