BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan
lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat
persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk
melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang
sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Dengan
demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran
sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
Dalam perusahaan siklus konversi
merupakan bagian yang penting demi mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif. Siklus konversi perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk
dijual. Siklus
konversi tersebut adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan
manufaktur.
Perbedaan dalam praktik ini, dibagi
menjadi empat bagian besar. Bagian pertama menggambarkan secara umum berbagai
karakteristik perusahaan kelas dunia. Bagian kedua menjelaskan lingkungan
manufaktur radisional. Bagian ketiga berkaitan dengan lingkungan manufaktur
kelas dunia. Bagian ini disajikan berbagai asumsi, filosofi, tujuan, dan
teknologi yang penting, yang berkaitan dengan kelas dunia. Bagian keempat ini
akan dilihat bagaimana persaingan kelas dunia memengaruhi berbagai perubahan
dalam teknik akuntansi.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa itu Perusahaan kelas dunia ?
2. Bagaimana itu siklus konversi dalam lingkungan
manufaktur tradisional ?
3. Bagaimana itu
Lingkungan manufaktur kelas dunia ?
4. Apa saja Implikasi
akuntansi dan SIA ?
5. Bagaimana itu Sistem
informasi kelas dunia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERUSAHAAN
KELAS DUNIA
Perusahaan kelas dunia (world-class company) adalah peusahaan yang telah mencapai
standar tinggi dan yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari
bentuk serta manajemen perusahaan tradisional. Jenis perusahaan semacam ini
secara terus menerus akan mengajar peningkatan dalam segala aspek operasinya,
termasuk dalam prosedur manufakturnya.
Konvensional tidak cukup mendukung
kebutuhan perusahaan kelas dunia. Perusahaan ini membutuhkan berbagai metode
akuntansi baru dan sistem informasi baru yang :
1.
Menunjukkan
apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan (seperti kualitas dan layanan)
2.
Mengidentifikasi
berbagai produk yang menguntungkan.
3.
Mengidentifikasi
pelanggan yang menguntungkan.
4.
Mengidentifikasi
berbagai peluang untuk perbaikan operasional dan produk.
5.
Mendorong
adopsi aktivitas serta proses bernilai tambah dalam perusahaan dam
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
6.
Serta efisien mendukung berbagai pengguna melalui
informasi keuangan dan nonkeuangan.
B. LINGKUNGAN MANUFAKTUR TRADISIONAL
Siklus
konversi trasional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem
akuntansi biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik di sepanjang produksi.
Ini meliputi penetapan kebutuhan bahan baku otorisasi pengeluaran bahan baku ke
produksi dan pekerjaan yang akan dilakukan, serta pengarahan barang dalam
proses melalui berbagai tahapan produksi. Sistem akuntansi biaya (cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ini digunakan untuk penilaian persediaan,penganggaran,
pengendalian biaya, pelaporan kinerja, dan berbagai keputusan manajemen seperti
keputusan “membuat atau membeli”.
SISTEM PRODUKSI
Tergantung dalam produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah
satu dari berbagai metode produksi berikut ini:
ü Pemrosesan
berkelanjutan membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai
prosedur standar. Semen dan minyak diproduksi melalui metode manufaktur ini.
Biasanya, di bawah pendekatan ini perusahaan untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Perkiraan
penjualan bersama dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu
proses ini.
ü Pemrosesan batch
menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap barang dalam batch
hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Untuk
menjustifikasi biaya penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah barang
dalam batch biasanya besar.
ü Pemrosesan berdasarkan
pesanan memlibatkan pembuatan berbagai produk yang berbedda sesuai dengan
spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh pesanan penjualan, bukan oleh
tingkat pesediaan yang menurun.
SISTEM AKUNTANSI BIAYA
Subsistem akuntansi biaya
dalam siklus konversi mencatat berbagai pengaruh peristiwa yang terjadi dalam
proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai
ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintah
kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasinya kemudiaan
membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya
dalam file barang dalam proses ( work-in-process-WIP).
PENGENDALIAN DALAM
LINGKUNGAN TRADISIONAL
Otorisasi Transaksi
Berikut
ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam siklus konversi:
1. Dalam lingkungan manufaktur
tradisional, aktivitas produksi diotorisai oleh bagian perencanaan dan
pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal.
2. Lembar perpindahan
didatangani oleh supervisor tiap tempat kerja untuk mengotorisasi berbagai
aktivitas di tiap batch dan untuk perpindahan produk melalui berbagai tempat
kerja.
3. Permintaan bahan baku dan
permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarkan
bahan baku ke berbagai tempat kerja.
Pemisahan
Tugas
Tujuan
pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan yang berlaku :
1. Bagian pengendalian
persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku (raw
material-RM) dan barang jadi (FG). Aktiivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi
penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang
memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.
2. Begitu pula , fungsi
akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya dipisahkan dari tempat
kerja dalam proses produksi.
Terakhir untuk
mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap verifikasi,
departemen buku besar (general ledger-GL) harus terpisah dari departemen yang
mencatat buku pembantu berbagai akun.
Supervisi
Berikut ini adalah prosedur
supervisi yang berlaku dalam siklus konversi.
ü Supervisor dalam berbagai
tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi
ü Supervisor juga mengamati
dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.
Pengendalain
Akses
Siklus
konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva.
Akses langsung ke
Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi mempengaruhi berbagai jenis
pengendalian akses yang dibutuhkan.
Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva seperti kas dan
pesrediaan, dapat dimanipulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang
mengendalikannya.
Pencatatan
Akuntansi
Tujuan
dari teknik pengendalian ini adalah untuk membuat jejak audit untuk tiap
transaksi. Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah
kerja, lembar biaya, lembar permpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan
baku, file, WIP, dan file persediaan barang jadi.
Verifikasi
Independen
Berbagai
tahapan verifikasi dalam siklus konversi dilakukan seperti berikut ini.
ü Bagian akuntansi biaya
merekonsilasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari
permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan, dengan standar yang telah
ditetapkan.
ü Bagian buku besar juga
memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total
produk dari WIP hingga barang jadi.
ü Terakhir, auditor internal
dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan bahan baku dan persediaan
barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.
C.
LINGKUNGAN MANUFAKTUR KELAS
DUNIA
Pada saat ini perusahaan-perusahaan mulai merespon perubahan-perubahan
tren yang ada, mereka tidak lagi mengabaikan ketidakfleksibiitas dalam
produksi.
FLEKSIBILITAS PRODUKSI
Mencapai fleksibilitas
produksi (manufacturing flecibility)
menggabungkan empat karakteristik : (1) reroganisasi fisik pabrik, (2)
otomatisasi proses produksi, (3) pengurangani persediaan, dan (4) kualitas
produk yang tinggi. Kita akan membahas masing-masing karakteristik ini dan
melihat beberapa tren yang berkembang.
REORGANISASI FISIK
FASILITAS PRODUKSI
Proses produksi tradisional
cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun menjadi aktivitas yang
berurutan seperti ular. Produk bergerak
maju dan mundur sertta melintas ruang pabrik, serta naik dan turun melalui
berbagai aktivias yang berbeda. Ketidakefisienan yang inheren dalam tata letak
pabrik tradisional menambah biaya penanganan, waktu konversi , dan bahkan
persediaan dalam proses produksi.
OTOMATISASI
PROSES PRODUKSI
Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang
berdungsi dengan baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi,
perusahaan dapat menjadi lebih efesien dan karenanya menjadi lebh kompetitif.
Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara langsung pada karakteristik operasi
lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.
Produksi
Tradisional
Lingkungan
produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing
dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin ini membutuhkan banyak
waktu penyetelan, baiaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi produksi
berjumlah besar.
Teknologi
yang Berdiri Sendiri
Teknologi
yang berdiri sendiri (island of technology) menggambarkan lingkungan dengan
keberadaan otomatisasi dalam bentuk (pulau) yang terpisah-pisah dan yang
berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional.
Penyederhanaan
Proses
Penyederhaan proses
(process simplification) berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak
fisik produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel
(cell) untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu
lokasi.
Produksi Berbantuan
Komputer
Produksi berbantuan
komputer (computer-aided manufacturing-CAM) berfokus pada pabrik dan penggunaan
komputer untuk mengendalikan proses produksi secara fisik. Jenis mesin ini
banyak diguanakan adalah mesin untuk tujuan umum, seperti penekan, pemutar, dan
mesin pencampuran. Tujuan awal dari otomatisasi adalah peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
MPR II, EDI,
DANY ERP
Perencanaan sumber daya
produksi (manufacturing resources planning-MPR II) adalah perluasan dari konsep
sederhana yang masih digunakan dan disebut sebagai sistem perencanaaan bahan
baku (materials requirements planning-MPR)
PENGURANGAN PERSEDIAAN
Sisi Buruk Persediaan
Terdapat tiga alasan
penting mengapa perusahaan lebih baik mengurangi persediaannya.
ü Persediaan membutuhkan
biaya
ü Persediaan menyamarkan
masalah produksi
ü Kemauan untuk menyimpan
persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi.
Masalah yang dipengaruhi
oleh persediaan ini menimbulkan ketidakefesien, pengurangan profitabilitas, dan
mengurangi secara perlahan daya saing perusahaan. Banyak masalah produksi dapat
diatasi dengan mengurangi persediaan.
Bagaimana
Perusahaan dapat Mengurangi Persediaan?
Peusahaan yang telah
berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi jusbt-in-time (JIT). Tidak
seperti proses dorong (push) yang
tradisional, JIT tidak membuat batch persediaan setengah jadi dan megurangi
jarak antarsel serta tempat kerja. Oleh karenanya, akan ada lebih sedikit
persediaan yang dalam transit sepanjang waktu. Konsep JIT sangat bergantung pada
berbagai asumsi sebagai berikut:
Tingkat cacat
nol.
pemrosesan berkelanjutan membutuhkan bahan baku barang dalam proses, dan barang
jadi dengan tingkat cacat nol.
Waktu
penyetelan nol.
prosedur penyetelan mesin yang lama menambah biaya dan menunda proses.
Ukuran lot
kecil.
untuk mencapai penggunaan mesin sekitar 95 persen dan arus produk yang
berkelanjutan di sepanjang proses, ukuran lot haruslah kecil.
Persediaan
nol. untuk
mengulang kembali poin yang sederhana tetapi penting yang telah disebutkan
sebelumnya, JIT
tidak hanya merupakan teknik pengurangan persediaan.
waktu tunggu nol dan pemasok yang andal. Perusahaan JIT harus membuat dan
memelihara hubungan kerja sama dengan para pemasoknya.
Sikap tim. JIT sangat bergantung
pada sikap tim yang dilibatkan dalam proses tersebut.
KUALITAS PRODUK
Bagaimana
Perusahaan dapat Meningkatkan Kualitas?
Salah
satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan
titik pengendalian di sepanjang proses produksi untuk mengidentifikasi operasi
yang “tidak terkendali” ketika operasi tersebut terjadi
pengendalian proses secara
statistik (statistical process control) adalah
metode untuk mengendalikan sistem produksi otomatis. sebuah proses produksi
dapat menggunakan ratusan titik pengendalian yang dimonitor untuk melihat
kondisi yang tidak terkendali. banyak perusahan telah menggunakan metode ini
dan berhasil dengan sagat baik.
D.
IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA
PERUBAHAN DALAM TEKNIK
AKUNTANSI
Apa
Yang Salah Dalam Informasi Akuntansi Tradisional?
Informasi
akunntansi biaya tradisional menekankan pada kinerja keuangan, bukan pada
kinerja produksi. Berbagai teknik dan konvensi yang digunakan selama
bertahun-tahun tidak mendukung berbagai tujuan baru perusahaab manufaktur kelas
dunia.
Bagaimana Cara Mengatasi
Masalah-Masalah ini?
Banyak
perusahaan kelas dunia yang telah menemkan solusi atas berbagai masalah ini
melalui perhitungan biaya berdassrkan aktivitas (activity-based costing-ABC).
ABC adalah sistem informasi yang memberi para manajer informasi mengenai
berbagai aktivitas dan objek biaya.
PERUBAHAN DALAM PELAPORAN
INFORMASI
Manajemen
Aktivitas
Manajemen
aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan. Terdapat
dua tujuan dasar yang mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
1.
Para
manajer harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan
manfaat maksimal.
2.
Para
manajer harus mencari cara untuk
memperbaiki berbagi faktor yang paling penting bagi para pelanggannya.
E.
SISTEM INFORMASI KELAS
DUNIA
Kunci dari sistem informasi
kelas dunia adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi
adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi
akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan
bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan,
entri pesanan, CAD,CAM, dan saluran komunikasi EDI.
KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI TRADISIONAL
Teknologi informasi yang
digunakan oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri atas sebuah mainframe
yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti pemrosesan pesanan
penjualan, pemrosesan pembelian, dan penggajian. Berbagai aplikasi akuntansi
dasar ini dapat atau tidak dapat diintegrasikan. Aplikasi mainframe terutama
akan berorientasi pada batch.
SAP: CONTOH SISTEM INFORMASI KELAS DUNIA
SAP AG adalah perusahaab
jerman yang didirikan pada tahun1972 di Waldorf, jerman oleh beberapa karyawan
IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah untuk menciptakan paket bisnis
terintegrasi yang dapat melayani perusahaan besar dalam industri manufaktur.
ISU PENGENDALIAN DALAM WCIS
Tingginya tingkat otomatisasi
WCIS menciptakan sejumlah isi pengendalian khusus yang menjadi perhatian para
akuntan. Tujuannya untukmengarahkan perhatian pada berbagai potensi risiko yang
harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan.
Lingkungan
Tanpa Kertas
Lingkungan tanpa kertas
tersebut memiliki dampak signifikan atas sistem pengendalian internal
perusahaan. Hasilnya adalah bukti pengendalian akan dapat ditemukan dalam
format yang dapat dibaca oleh mesin yang dapat berada di lokasi yang tidak
menembus berbagai batasan organisasional tradisional.
Transaksi
Otomatis
Penggunaan EDI secara
ekstensif untuk pemrosesan transaksi meniadakan dokumen sumber tradisional yang
memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti otorisasi transaksi. Pihak
manajemen dan para akuntan mencari berbagai kepastian berikut ini dalam
kaitannya dengan kinerja sistem:
·
Sistem
memasukkan pesanan hanya ketika persediaan dibutuhkan.
·
Pesanan
persediaan dimasukkan hanya untuk pemasok yang disetujui.
·
Jumlah
barang yang dipesan benar sesuai
kebutuhan perusahaan.
·
Prosedur
yang diprogram secara tepat mencocokkan dokumen pengendali elektroniknya.
Pertimbangan
Pembentukan Jaringan
WCIS akan didesain di
sekitar rangkaian local area network, minikomputer, dan/atau mainframe,
tergantung pada kebutuhan produsennya. Arsitekrur jaringan dapat melibatkan
distribusi basis data atau tanggung jawab pemrosesan transaksi di antara berbagai
pengguna di beberapa lokasi.
BAB III
PENUTUP
Siklus konvensi, tempat perusahaan mengubah
sumber daya input(bahan baku, tenaga kerja, dan modal) ke dalam berbagai produk
dan jasa yang dapat dipasarkan. Tujuan utamanya
adalah menekankan pada lingkungan produksi yang berubah dalam dunia bisnis
kontemporer dn untuk menunjukkan bagaimana hal tersebut membutuhkan pergeseran
dan berbagai bentuk tradisional perusahaandan aktivitasnya ke cara menjalankan
bisnis yang “berkelas dunia”. Dalam kaitannya dunia telah mengadopsi
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang memberikn alokasi biaya ke produk
secara lebih tepat dan akurat.
Perusahaan kelas dunia (world-class company) adalah peusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan yang telah mengalami
berbagai perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen perusahaan
tradisional. Jenis perusahaan semacam ini secara terus menerus akan mengajar
peningkatan dalam segala aspek operasinya, termasuk dalam prosedur
manufakturnya.
Siklus konversi
trasional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem akuntansi
biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian produk fisik di sepanjang produksi. Sistem
akuntansi biaya (cost accounting system) memonitor arus informasi biaya
yang berkaitan dengan produksi
Kunci dari sistem informasi kelas dunia adalah integrasi semua
komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat
berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi akuntansi dasar, perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan baku, jadwal produksi
induk, perkiraan, entri pesanan,
CAD,CAM, dan saluran komunikasi EDI.
B. SARAN
Untuk
memahami dengan lebih baik sifat berbagai aktivitas serta penggerak biaya.
Dibutuhkan berbagai model akuntansi baru untuk memungkinkan perusahaan
menggabungkan data keuangan dan nonkeuangan dalam sebuah basis dan terintegrasi
yang dapat mendukung kebutuhan berbagai pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James.
A”Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 4 (Jakarta : Salemba Empat, 2011).
Rizal, Rizky.
“Siklus Konversi”. Blog Rizky Rizal. http://rizkyrizalutomo.
blogspot.co.id/2015/10/sikluskonversi-pengertian-siklus.html?m=1 (14 Oktober
2015).
Friskayutias.
“Sistem Informasi Akuntansi Konversi”. Blog Friskayutias. http://friskayutias.blogspot.co.id/2015/02/sistem-informasi-akuntansi-koversi.html?m=1 (6 Februari 2015).
“Makalah SIA Siklus
Konversi”. http://www.coursehero.com/file/14958983/
&MAKALAH-SIAaiklus-Konversidocx/
No comments:
Post a Comment