International Accounting
“Manajemen Risiko
Audit”
(MAKALAH DISUSUN
GUNA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH :
Akuntansi Internasional)
DOSEN : Suhartono, SE.,
M.Si. Ak.
Disusun oleh :
ROSDIANA (90400114090)
ANDALIA (90400114094)
ROHAYATI (90400114096)
IIN EKASAWITRI (90400114105)
AGUS RAHMAT (90400114107)
HARDIANTI IKRAMUL (90400114111)
AKUNTANSI
2014
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bisnis wajarnya terkait dengan produksi
dan distribusi produk dan jasa, kontribusi nyata dari sebuah bisnis kepada masyarakat
merupakan manajemen risiko.
Namun para manajer lebih memilih berasumsi bahwa manajemen risiko yaitu risiko
mengontrak manusia, modal fisik dan uang untuk membentuk suatu produk atau jasa
yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika sukses akan untun, dan jika
kalah akan bangkrut. Jadi manajemen sangat menantang level internasional karena
banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Manajemen risiko dalam level perusahaaan, saat
ini risiko
banyak dilihat dari portofolio investasi dengan banyak fungsi bisnis yang
dikoordinasikan oleh manajer keuangan senior. Namun faktor-faktor dari berbagai
dimensi bervariasi antar perusahaan. Jadi
akuntan manajemen harus bisa mengamati faktor ini untuk diberikan ke manajer risiko dengan data yang relevan dan
terbaru. Selanjutnya dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko, informasi yang terdapat dalam
laporan kinerja
manajemen risiko
ditinjau kembali yang mana akan mempengaruhi atau mengubah tujuan strategis dan
proses identifikasi risiko.
Meskipun
manajemen risiko
merupakan perkara yang dapat diatur, bukan berarti mengurangi pentingnya
manajemen risiko
ditingkat individu. Pada tingkat ini, biasanya bendaharawan diseluruh dunia
menghargai cara-cara yang baru dan unik untuk menghindari risiko pasar. Usaha pelayanan
keuangan pun juga menawarkan prpoduk
perlindungan keuangan. Begitupun para penyusun standar akuntansi di dunia juga
sedang berusaha menyusun prinsip pengukuran dan pelaporan yang cocok untuk
produk keuangan ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pentingnya manajemen risiko keuangan ?
2.
Apasaja
peranan akuntansi dalam
proses manajemen risiko?
3.
Bagaimana
lindung nilai aset dan kewajiban yang diakui atau kesepakatan perusahaan yang
tidak diakui
?
4.
Bagaimanakah lindung nilai investasi bersih dalam operasional asing ?
5.
Bagaimana
berspekulasi dalam mata uang asing ?
6.
Bagaimana
pengungkapan manajemen risiko keuangan ?
7.
Bagaiamana
tolak ukur yang sesuai dengan manajemen risiko ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya.
Tujuan utama manajemen
risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari
perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang
dihadapi ini disebut dengan risiko
pasar. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkan risiko
lainnya:
1. Risiko
likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan
secara bebas.
2. Diskontinuitas
pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga
secara bertahap.
3. Risiko
kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko
tidak dapat memenuhi kewajibannya.
4. Risiko
regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Risiko
pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
6. Risiko
akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Contohnya,
perusahaan di Swedian yang mengeluarkan saham baru kepada investor-investor
dalam negeri mungkin melihat risiko pasar sebagai pemanjanan (Volatilitas)
terhadap naiknya harga-harga saham. Kenaikan harga-harga saham yang tidak
diperkirakan ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak penerbit
saham mengeluarkan saham yang lebih sedikit jumlah uang yang sama dengan cara
menunggu. Seorang investor Swedia, sebaliknya akan melihat risiko sebagai kemungkinan jatuhnya
harga ekuitas. Jika harga saham secara signifikan dalam waktu dekat, investor
biasanya lebih memilih untuk menunggu daripada membeli.
Orang-orang
dipasar cenderung menolak risiko. Oleh
karena itu sebagian besar mereka akan menukarkan sebagian laba operasional dari
perubahan harga yang merugikan. Perantara keuangan dan makelar pasar telah
memberikan respon dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan
orang-orang di pasar untuk mentransfer risiko
perubahan harga yang tidak diperkirakan kepada orang lain, yang disebut mitra
pengimbang.
Apa Pentingnya Manajemen Risiko Keuangan ?
Pertumbuhan
jasa manajemen risiko
yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengendalikan risiko
keuangan. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan
lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara
aktif.
Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan
nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi
dan mengelola risiko
pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga
ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi risiko gagal bayar &
kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi
pada risiko
bisnis utama.
B.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
a.
Mengenali Risiko-risiko Pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja
yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi.
Kerangka kerja ini dimulai dengan memeriksa hubungan antara beragam risiko
pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya
disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada
kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi
nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku
bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus
pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu
nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b.
Menguantifikasi
Penyeimbangan
Peran lain yang
dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses
kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons
risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan
dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal
dari spekulasi pergerakan pasar. Sebagai contoh, importir yang memiliki
kesepakatan pembelian perusahaan yang terbilang dalam mata uang asing dapat
memilih untuk tidak melakukan pencegahan risiko jika dia yakin bahwa mata uang
asing akan melemah sebelum tanggal pengiriman. Seorang akuntan akan mengukur
keuntungan dari pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya
dan keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar.
c.
Manajemen
Risiko di Dunia Nilai Tukar Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah
salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1) Antisipasi
pergerakan kurs
2) Pengukuran
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3) Perancangan
strategi perlindungan yang memadai
4) Pembuatan
pengendalian manajemen risiko internal.
1.
Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam
meramalkan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan harus memiliki
informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika
mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran
pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam
memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.
Informasi
yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata
uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini:
Ø Perbedaan
Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
Ø Neraca
Perdagangan (balance of trade)
Ø Neraca
pembayaran (balance of payment)
Ø Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt
capacity)
Ø Anggaran
nasional (national budget)
Ø Kurs forward
(forward exchange quotations)
Ø Kurs tidak
resmi (unofficial rates)
Ø Perilaku
mata uang terkait (behavior of related currencies)
Ø Perbedaan
suku bunga (interest rate differentials)
Ø Harga opsi
ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
2.
Mendefinisikan
dan Menghitung Risiko
Potensi terhadap risiko valuta asing
timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba,
dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap
potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi
dan transaksi :
a)
Potensi Rsiko
Translasi
Potensi risiko translasi mengukur
pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai
ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan
keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap
laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi
potensi risiko kurs
jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang
induk perusahaan berubah.
b)
Potensi Risiko
Transaksi
Potensi
Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
d. Akuntansi
untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai
kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan
penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko
pasar kepada orang lain. Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi
berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang
merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami
seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari
laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya
berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen
dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak
pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa. Perlakuan akuntansi pada
derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai
produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai
komponen pendapatan non-operasional. Masalah akuntansi terkait dengan produk
lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan pengakuan,
pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung
nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.
1) Kontrak
Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya
menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan
difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing.
Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian
transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan
penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing
antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang
asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat
kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini
bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing berjangka adalah
kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar
dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar
yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.
2) Opsi Keuangan
Kontrak ijon keuangan (futures
contract) adalah hal yang serupa dengan kontrak berjangka (forward
contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon merupakan
kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang
asing pada tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang
ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan
penyelesaian kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman
dengan membuat kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.Cara kerja
kontrak ijon, jika alpha corporation meminjam yen selama 3 bulan dan ingin
melindungi dirinya dari apresiasi yen sebelum jatuh tempo, perusahaan ini dapat
membeli kontrak ijon untuk menrima jumlah yen yang setara dalam 90 hari.
Apresiasi yen ini dapat menyebabkan keuntungan pada kontrak ijon, menjadi
kompensasi kerugian pinjaman yen.
3) Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak pada
pembeli untuk membeli (tarif) atau menjual (tawar) mata uang dari penjual
(penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau sebelum tanggal
yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat dilaksanakan pada
tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan kapan pun hingga dan
termasuk tanggal berakhirnya.Pembeli hak tarik membayar premi untuk
opsi dan keuntungan jika harga aset pokok melebihi harga pangacau pada saat
jatuh tempo. Pembeli hak tawar memperoleh keuntungan jika harga jatuh dibawah
harga pengacau pada akhir periode. Opsi mata uang juga bisa digunakan untuk
mengatur pendapatan. Anggaplah bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai
euro akan naik dalam waktu tertentu.
4) Swap Mata Uang
Swap mata
uang terdiri atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada
kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk
mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak.
Swap mata uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung
nilai terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.
Alpha
Corporation (perusahaan multinasional yang berpusat di Inggris) ingin
meningkatkan 10.000.000 dari utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris
untuk membiayai perusahaan baru yang didirikan di London, Alpha secara relatif
belum dikenal oleh investor Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada Beta
Company yang berlokasi di Inggris. Perusahaan ini ingin membiayai anak
perusahaan yang ada di New York dengan jumlah modal dolar yang serupa. Dalam
situasi ini Bank Gamma dapat mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan
melakukan swap mata uang dolar AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai
tukar swap 1,00 dolar = 0,66 poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa
jatuh tempo); waktu swap tersebut adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku
bunga sebanyak 10% dalam poundsterling dan 8% dalam dolar. Pola arus kas, pada
masa awal Alpha Corporation menukar 10.000.000 dolar untuk 6.600.000
poundsterling daru Beta Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun. Alpha
membayar 660.000 poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar
800.000 dolar pada Alpha.
Sebagai hasil transaski swap ini,
baik Alpha Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa mengakses dana dalam
pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa mengakses biaya
tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang pada
keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam
negerinya, sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing
dengan harga yang lebih rendah dari pada degan cara lain.
5) Perlakuan
Akuntansi
Badan Standar Akuntansi Keuangan
mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas oleh FAS
149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi
transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru ini direvisi,
berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama kalinya, panduan
universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua ketetapan ini
memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya
berbeda.
Sebelum standar dibuat, standar
akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan
dikembangkan secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang sifatnya
dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB
menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi
panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derivatif keuangan.
Provisi dasar standara-standar ini
adalah :
·
Semua instrumen derivatif harus dilaporkan
dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus dicatat dengan
nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak penyelenggara yang
tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
·
Laba dan rugi dari
perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang dari instrumen
derivatif bukanlah termasuk aset dan kewajiban. Laba dan rugi secara
otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan rugi tersebut tidak
berperan sebagai lindung nilai.
·
Lindung nilai harus sangar efektif
untuk memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus.
·
Hubungan lindung nilai harus dicatat
secara keseluruhan untuk keuntungan pembaca laporan.
·
Laba dan rugi lindung nilai
investasi bersih mata uang asing scara langsung dilaporkan dalam pendapatan
komperhensif lainnya. Laba rugi ini setelah itu diklasifikasi lagi kedalam
pemasukan saat ini ketika anak perusahaan terjual atau dilikuidasi.
·
Laba atau rugi dalam lindung nilai
arus kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara
langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komperhensif. Laba rugi termasuk
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.
6) Masalah-masalah
Praktis
Meskipun
panduan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam
menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa.
Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan
bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar
dari risikoyang dicegah dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empata cara
untuk mengukur perubahan nilai wajar dari risiko-risiko yang dicegah,
yaitu:Nilai pasar seimbang,Penggunaan nilai tukar spot-to-spot, Penggunaan
nilai tukar forward-to-forward,
Penggunaan
model penetapan harga opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga
muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif dalam mengompensasi
risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan yang
subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang
sempurna antara perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan
dalam nilai atau arus kas dari pos-pos yang nilainya dilindunzgi. Hal ini
menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif yang dapat diterima.
C. LINDUNG
NILAI ASET dan KEWAJIBAN YANG DIAKUI atau KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK
DIAKU I
Jika pada
tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang
kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai
tukar Kanada/ Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11
= MXP 1. Eksportir Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000
yang diutangkan jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1 Des.
Untuk menghindari menerima kurang dari CAD 140.000 jika peso sebelum
1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1
Sep untuk mengirimkan MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada
pada 1 Des dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.
Keuntungan
atas kontrak berjangka secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso.
Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak berjangka
merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.Perlakuan akuntansi yang sama
dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan
pada tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pebayaran
sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk
mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran.
Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen
mata uang asing.
Tampilan di
atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor.
Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil
dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan
yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau
kerugian atas kontrak berjangka untuk melakukan lindung nilai terhadap
perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai
bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba
kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
D. LINDUNG
NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASIONAL ASING
Ketika anak
perusahaan asing dengan posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan
perusahaan induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing
kehilangan nilai terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian
translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi
kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata
uang induk. Satu cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan
membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan
transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
E. BERSPEKULASI
DALAM MATA UANG ASING
Peluang
muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak
berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing. Kontrak berjangka yang dibeli
ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah
indikator terbaik dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.
Perlakuan
akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip
dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. Perlakuan akuntansi yang dibahas di
sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif
melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi
bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
F.
PENGUNGKAPAN
Melakukan
analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal
sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
·
Tujuan dan
strategi manajemen risiko
untuk melakukan transaksi lindung nilai
·
Deskripsi
pos-pos yang dilindung nilai
·
Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang
dilindung nilai
·
Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai
·
Jumlah yang
tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
·
Justifikasi awal
bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar
·
Penilaian
berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan
Kendali
Keuangan
Strategi
manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai.
Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman
institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program
manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi
sesuai.
Poin-Poin
Pengendalian Keuangan
Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup
tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak
perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup
pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi
tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury
perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
G.
TOLAK UKUR YANG SESUAI
Tujuan
dari manajemen risiko
adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya-biaya. Oleh karena
itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya
merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Tolak ukur ini
harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus
berdasarkan pada konsep biaya peluang. Ketika program manajemen risiko valuta
asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan
keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat
dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Acuan
Yang Tepat
Objek
dari manajemen risiko
adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian standar
yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang
diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas
dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada
konsep biaya kesempatan.
Sistem
Pelaporan
Sistem
pelaporan risiko
keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal.
Kegiatan manajemen risiko
memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan
dengan pengukuran potensi risiko
dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dari suatu rangkaian aktivitas
manusia. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, dan ekuitas.Akuntansi manajemen membantu dalam mengenali risiko pasar,
mengukur trade
offs, akuntansi untuk produk lindung nilai.
Pertumbuhan
jasa manajemen risiko
yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengendalikan risiko
keuangan. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan
lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara
aktif.
Strategi
manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai.
Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman
institutional dalam praktik manajemen risiko. Kegiatan manajemen risiko memiliki orientasi kedepan.
Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun-akunkeuangan untuk
keperluan pelaporan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Choi Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Jakarta:
Salemba Empat.
Edwards, Timothy. 2013. Manajemen Risiko Keuangan. https://www.scribd.com/doc/
169966202/BAB-11-Manajemen-Risiko-Keuangan, diakses
9 Desember 2017.
No comments:
Post a Comment